Rabu, 18 Juni 2014

YANG TERBAIK

Dia Memberikan yang Terbaik 

Banyak orang menganggap dirinya berharga, tetapi tidak banyak orang yang menganggap diri orang lain itu berharga. Banyak orang berani mengorbankan hartanya untuk kesembuhan diri sendiri atau keluarga dekat, tetapi tidak banyak orang yang bersedia mengorbankan hartanya untuk orang lain. Kita mudah merasa kasihan melihat orang yang menderita, tetapi tidak mudah bagi kita untuk mengorbankan harta kita untuk orang tersebut.
Dalam bacaan hari ini, kita bisa membaca bahwa bagi Tuhan Yesus, orang yang kerasukan roh jahat di daerah Gerasa itu lebih berharga daripada dua ribu ekor babi (5:1-13). Pada masa kini, harga dua ribu ekor babi itu bisa mencapai puluhan milyar rupiah. Sikap para pemilik babi yang meminta Tuhan Yesus meninggalkan daerah mereka (5:14-17) mewakili sikap banyak orang di sepanjang masa yang menolak Tuhan Yesus karena mereka beranggapan bahwa hidup dalam ketaatan kepada Tuhan Yesus akan mengakibatkan kerugian secara finansial.
Kita tidak bisa mengikut Tuhan Yesus bila motivasi kita adalah mencari keuntungan secara finansial. Alasan yang paling tepat untuk menjadi pengikut Tuhan Yesus adalah karena Tuhan Yesus mempedulikan kita dan ingin memberikan yang terbaik kepada kita. Sekalipun demikian, harus kita ingat bahwa yang terbaik bagi kita itu kadang-kadang tidak seperti yang kita pikirkan. Bagi Yairus, yang terbaik adalah kesembuhan anaknya (5:22-24, 35-42). Bagi seorang perempuan yang sudah dua belas tahun menderita pendarahan, yang terbaik adalah berhentinya pendarahan (5:25-34). Bagi para pemilik babi, kehilangan babi akan membuat mereka belajar untuk lebih menghargai manusia daripada babi.

Markus 5:13
"Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya."

 ---------------------------------------------------------------

Wibawa Sang Raja 

Banyak orang salah mengerti tentang siapakah Yesus Kristus itu. Saat merayakan Natal, gambaran sebagian orang adalah bahwa Yesus Kristus itu adalah bayi lemah yang dikejar-kejar oleh Raja Herodes sehingga orang tuanya harus mengungsi ke Mesir. Saat merayakan Jumat Agung, sebagian orang menganggap Yesus Kristus sebagai seorang lemah yang tidak berdaya menghadapi penyaliban. Saat merayakan Paskah, tidak semua orang Kristen menyadari bahwa peristiwa kebangkitan itu merupakan perayaan kemenangan atas kuasa dosa dan kuasa maut.
Pasal pertama Injil Markus ini mengungkapkan berbagai fakta yang menunjukkan bahwa Yesus Kristus adalah Raja yang berwibawa: Pertama, pelayanan Tuhan Yesus didahului oleh pelayanan Yohanes Pembaptis yang berperan sebagai pembuka jalan (1:1-4). Sebagai pembuka jalan, Yohanes Pembaptis mengakui bahwa Tuhan Yesus lebih berkuasa dan lebih mulia daripada dirinya (1:7-8). Kedua, Yesus Kristus memiliki otoritas Ilahi. Saat Ia memberi diri untuk dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, kesatuan Tuhan Yesus dengan Allah Bapa dan Allah Roh Kudus diperlihatkan (diumumkan) melalui langit yang terkoyak, Roh Kudus yang turun ke atas diri Tuhan Yesus, serta pengumuman yang disampaikan sendiri oleh Allah Bapa (1:9-11). Otoritas Ilahi Tuhan Yesus itu nampak jelas saat Dia memanggil murid-murid-Nya untuk mengikut Dia (1:16-20), saat Dia mengajar orang banyak (1:21-22), dan saat Dia mengusir roh jahat (1:23-26, 34). Perhatikan bahwa keempat murid pertama Tuhan Yesus yaitu Simon, Andreas, Yakobus, dan Yohanes dipanggil dalam keadaan sebagai nelayan aktif (1:16, 19), bukan sebagai pengangguran. Perhatikan pula bahwa Tuhan Yesus melaksanakan rencana-Nya sendiri, bukan mengikuti keinginan massa (1:37-38).

Markus 1:22
"Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat."

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar